Membedah Soteriologi Salib oleh Ioanes Rakhmat


Eka Prihatin Ningsih pada 22 Desember 2010 jam 1:25==>Lihat orangnya di Grup Islam

Ini Eka buatin kutipan dari Bapak Ioanes Rakhmat mengenai permasalahan Soteriologi coba dibaca dan direnungkan baik-baik terutama teman Kristen semoga memperoleh pencerahan sedikit .

Mengapa soteriologi salib bisa menghasilkan Agama Kristen dan orang Kristen semacam itu ? Karena menurut pandangan orang Kristen ,soteriologi salib menawarkan satu-satunya jalan keselamatan yang paling realistik, paling cocok,paling manjur dan paling memberi pengharapan kepada kondisi manusia. Orang Kristen kerap dengan naif mengklaim bahwa tidak ada agama lain manapun yang menawarkan soteriologi sejenis ini, soteriologi yang memberitakan pengurbanan besar seorang yang bernama Yesus Kristus untuk keselamatan dunia ini. Sebetulnya, orang Kristen yang semacam ini perlu bertanya dengan rendah hati kepada orang yang menganut Buddhisme mengenai Buddhisatva dan apa yang mereka lakukan sehubungan dengan keselamatan manusia. Para Bodhisatva menolak masuk nirvana selama seluruh rumput di padang dan semua unggas di udara belum mendapatkan penerangan budi dan akhirnya mencapai nirvana. Tetapi, bagaimana pun juga, kita pada kesempatan ini perlu bertanya, apa yang diajarkan dan ditawarkan soteriologi salib kepada dunia, sehingga soteriologi ini diklaim orang Kristen sebagai suatu yang soteriologi yang khas dan istimewa dan satu-satunya di dunia ini.

Menurut suatu mitos Kristen, sejak “kejatuhan” Adam dan Hawa-maksudnya: sejak pelanggaran dan perlawanan dua nenek moyang manusia ini di Taman Eden terhadap ketetapan Allah di permulaan kehidupan manusia di muka bumi ini yang mengakibatkan mereka berdua (juga ular dan bumi) terkena kutuk dan penghukuman Alla-semua orang keturunan mereka selanjutnya di segala tempat dan di segala zaman telah ikut berdosa dan harus juga menanggung azab dan kematian sebagai akibatnya.(Kejadian 3:14-19 Roma 6:23).Ini adalah doktrinasi tentang “dosa warisan” atau “dosa asal” yang ditulis Rasul Paulus dalam Roma 5:12-19 sebagai dosa dan hukuman yang “terus menjalar kepada semua orang”.

Di samping dosa warisan yang tidak bisa dielakkan oleh semua manusia, termasuk oleh bayi yang baru dilahirkan, manusia juga berbuat dosa pribadi terus-menerus dan tidak bisa berbuat baik dan benar sama sekali untuk menyenangkan hati Allah. Menurut ajaran Kristen ,”gambar dan rupa Allah” yang semula pada waktu penciptaan ditanamkan ke dalam kodrat manusia (Kejadian 1:26:2:22;5:1) telah hilang lenyap dari diri mereka sejak “kejatuhan” Adam dan Hawa. Kemudian Allah telah hilang dari diri setiap orang, tegas Rasul Paulus (Roma 3:23); akibatnya manusia tidak dapat melakukan kebajikan dan kebenaran kapan pun lagi (Roma 3:10-12,kutipan dari Maz 14:1-3:53;2-4).Rasul Paulus dengan negatif menyatakan sesuatu tentang dirinya sendiri, sekaligus tentang manusia pada umumnya.”Sebab Aku tahu, bahwa di dalam aku,yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik”(Roma 7:18).Sejalan dengan rusaknya citra ilahi dalam diri manusia, hati nurani manusia pun ikut rusak,”suara hati” tidak bisa menyelamatkan manusia, begitu juga, ketika hukum Taurat diberikan kepada manusia,hukum ini juga sama sekali tidak bisa mendatangkan keselamatan pada manusia.Itulah yang diajarkan Rasul Paulus dalam ROma (2:1-3;2:20)

Jelas, mitos Kristen ini memberi gambaran yang sangat suram,buruk dan negatif mengenai citra adi kodrati manusia pasca-“kejatuhan” Adam dan Hawa. Tidak ada harapan keselamatan apa pun pada diri manusia jika mereka mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri untuk mencapai keselamatan. Perbuatan manusia, sebaik dan sebenar apa pun menurut, menurut mitos ini, tidak memiliki nilai dan potensoteriologis apa pun,karena sehabis melakukan perbuatan baik manusia yang sama juga akan melakukan perbuatan jahat,bahkan dalam porsi yang lebih besar. Inilah kondisi riil yang seluruh umat manusia yang tidak berisi pengharapan apa pun,kondisi yang diungkap Rasul Paulus demikian,”Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.”(Roma 7:19)

Maka, lanjut mitos Kristen ini, Allah, dengan memerhatikan realitas kondisi manusia yang semacam in,pada akhirnya berinisiatif memberi jalan keluar kepada manusia untuk mereka dapat menerima keselamatan. Yakni dengan Dia mengharuskan Yesus Kristus menempuh jalan sengsara, via dolorosa, dan akhirnya mati terbunuh di kayu salib oleh lawan-lawannya (Markus 8:31;10:33-34) sebagai “tubuh kurban” (he prosfora tou somatos) pengganti satu-satunya untuk manusia berdosa,”sekali untuk selamanya”(efakaps)(Ibrani 10:10).

Pada bagian penutup buku ini,seperti sudah dikatakan di atas, saya mengeksplorasi lebih dalam dan lebih luas pertanyaan adakah soteriologi-soteriologi alternatif jika soteriologi salib telah digugurkan. Saya berhasil memperlihatkan ada banyak soteriologi alternatif yang disusun oleh beranekaragam komunitas Kristen perdana ,yang selama ini luput diperhatikan oleh gereja Kristen. Tentu untuk memperlihatkan keanekaragaman soteriologi ini harus menggunakan dokumen apojrif.

Eka : Selanjutnya ulasan beliau tentang kesalahan dan penyimpangan soteriologi dalam penyaliban dan bagaimana alternatifnya dapat dibaca dalam buku “Membedah Soteriologi Salbi. 2009. Penerbit:Borobudur” yang tersedia di sejumlah konter terdekat atau pesan langsung kepada penulisnya Bapak Iones Rakhmat dengan menghubungi beliau melalui email ioanesrakhmat27@yahoo.com atau fb : http://www.facebook.com/profile.php?id=100000811735527.

SELAMAT MEMPERLAJARI JALAN KESELAMATAN YANG LAINNYA !!! GOD BLESSED US

1 Comments

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.