Kisah Pertemuan Musa Dengan Tuhan Dalam Alkitab Dan Quran

Kisah pertemuan Musa dengan Tuhan menurut Al-Qur’an dan alkitab

 

Al-Qur’an bercerita tentang pertemuan nabi Musa dengan Tuhan, ketika beliau keluar dari negeri Madyan untuk kembali ke Mesir. Di perjalanan, Tuhan memperkenalkan diri-Nya kepada Musa. Al-Qur’an memuat kisah ini dalam 2 rangkaian ayat yaitu pada [QS 28:29-30] dan [QS 20 :9-14]

 

[28:29] Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung ia berkata kepada keluarganya: “Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan”.[28:30] Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: “Ya Musa, sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam (innii anaa allaahu rabbu al’aalamiina)

 

[20:9] Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? [20:10] Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu”. [20:11] Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: “Hai Musa. [20:12] Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa. [20:13] Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). [20:14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku (innanii anaa allaahu laa ilaaha illaa anaa fau’budnii wa-aqimi alshshalaata lidzikrii).

 

Secara jelas Al-Qur’an menginformasikan bahwa Tuhan memperkenalkan diri-Nya dengan nama ‘Allah’ yang tiada ‘ilah’ selain diri-Nya. Informasi ini menunjukkan bahwa nama tersebut merupakan proper name dari Tuhan, bukan suatu istilah atau nama jabatan.

 

Kita menemukan catatan alkitab terhadap peristiwa yang sama pada kitab Keluaran 3:2-14, dengan gaya bahasa yang ‘sangat manusiawi’ dan sedikit agak ‘complicated’ :

 

Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” . Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab: “Ya, Allah.” Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?” Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”

 

Dalam rangkaian cerita ini terlihat pemakaian istilah untuk Tuhan dengan bermacam-macam sebutan : Malaikat TUHAN, Allah dan TUHAN. Dalam terminologi Kristen, kata Allah adalah nama jabatan, sedangkan kata TUHAN merupakan terjemahan dari nama diri YHWH (sebagian Kristen melafadzkannya dengan Yahweh, sebagian lain Yehova atau Jehova). Tidak jelas apakah ketika Tuhan akan bertemu dengan Musa, malaikatnya ‘mempersiapkan jalan’ terlebih dahulu, lalu baru Tuhan muncul dan menyapa Musa, dan agak aneh juga ketika Musa menjawab ‘ya Allah’, maksudnya tentunya ‘ya Tuhan’ untuk menunjukkan bahwa Musa sudah mengerti yang menyapanya adalah Tuhan, dan dialog ‘nggak nyambung’ kembali terjadi ketika Tuhan melanjutkan dengan ‘Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub’, tentunya ini diartikan ‘Akulah Tuhan dari nenek-moyangmu sebelumnya’. Lagi-lagi dialog ini terlihat tidak nyambung karena dari jawabannya, Musa sudah mengetahui bahwa yang menyapanya adalah Tuhan, artinya Musa tentu memahami kalau Tuhan tersebut juga merupakan Tuhan dari nenek-moyangnya, kecuali kalau Musa memang belum mengerti.

 

Setelah Tuhan menjelaskan siapa diri-Nya dan melanjutkan adanya perintah agar Musa untuk menyelamatkan kaumnya dari siksaan Fir’aun di Mesir, Musa terkesan ragu dan keraguannya tersebut bukan terkait dengan Fir’aun yang akan dihadapi, tapi justru ditujukan kepada kaumnya sendiri, Musa mengatakan ‘apabila aku mendapatkan orang Israel’ menunjukkan prediksi dia bahwa amanat yang akan dia lakukan akan mendapat tantangan dari kaum Israel sendiri, dan tantangan tersebut terkait dengan ‘siapa yang menyuruh Musa’. Kembali dialog terlihat aneh karena Tuhan sudah menyatakan bahwa Dia adalah Tuhannya nenek-moyang Musa sekaligus merupakan Tuhan dari kaum Israel yang akan diselamatkan, lalu mengapa Musa masih meragukan sikap dari kaumnya sendiri..??. Sebagian tafsir Kristen mengungkapkan perkataan Musa selanjutnya soal pertanyaan tentang nama Tuhan :

 

“mah shemo?” [siapakah nama-Nya]. Dalam tata bahasa Ibrani, untuk menanyakan sesuatu atau seseorang, biasanya digunakan bentuk tanya “mi?” Namun penggunaan kata “ma” , bukan hanya bermaksud menanyakan nama secara literal namun hakikat atau pribadi dibalik nama itu.

 

http://www.messianic-indonesia.com/artikel_detil.php?id=070720183732

 

Lalu Tuhan menjawab ‘Aku adalah Aku’ dan ‘Akulah Aku yang mengutus kamu’. Lebih lanjut penafsiran dari link tersebut :

 

“Ehyeh Asyer Ehyeh” yang artinya “AKU ADA YANG AKU ADA”. Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkan, “AKU ADALAH AKU”. Terjemahan ini tidak tepat. Jika “AKU ADALAH AKU”, seharusnya teks Ibrani tertulis “Anokhi hayah Anokhi”. Kata “EHYEH”, merupakan bentuk kata kerja imperfek [menyatakan sesuatu yang sedang berlangsung atau belum selesai] dari akar kata “HAYAH”. G. Johanes Boterweck dan Helmer Ringren dalam Theological Dictionary of The Old Testament menjelaskan, bahwa kata “Hayah” digunakan dalam Perjanjian Lama dan diterjemahkan dengan opsi sbb: {1} “Exist, be Present” [Ada, Hadir] {2}”Come into Being” [menjadi] {3} Auxilaries Verb [kata kerja bantu][f2]. DR. Harun Hadiwyono dalam bukunya Iman Kristen, menyatakan bahwa kata “Ehyeh” bermakna “Aku Berada” . Namun saya lebih cenderung menerjemahkannya menjadi “AKU [AKAN] ADA”.

 

Penafsiran tersebut menunjukkan bahwa Tuhan tidak menyatakan nama diri-Nya, hal ini berbeda dengan informasi Al-Qur’an yang menyatakannya dengan jelas bahwa Tuhan yang dimaksud adalah Allah. Penyebutan nama Tuhan berdasarkan Al-Qur’an tersebut juga bukan berasal dari pertanyaan Musa yang ragu akan sikap kaumnya, tapi merupakan ‘inisiatif’ Tuhan sendiri. Al-Qur’an mencatat kekhawatiran Musa tertuju kepada Fir’aun, bukan kepada sikap kaumnya :

 

[20:45] Berkatalah mereka berdua: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas”.

[20:46] Allah berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat”.

 

Alkitab melanjutkan cerita bahwa pengenalan nama Tuhan dilakukan setelah Musa dan Harun menghadap Fir’aun dan meminta agar dia membebaskan kaum Israel dari penindasan, lalu Fir’aun bereaksi mempersulit pekerjaan kaum Israel (Keluaran 5:6-19) sehingga membuat Bani Israel berbalik menyalahkan Musa (Keluaran 5:20-21) lalu akibatnya Musa ‘memprotes’ Tuhan (Keluaran 5 :22-23). Setelah itu Tuhan menjanjikan bahwa Dia akan menaklukkan Fir’aun (Keluaran 6:1) lalu dilanjutkan dengan ‘proklamasi’ nama Tuhan secara berulang-ulang :

 

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri. Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku. Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN.”

 

Kata TUHAN merupakan terjemahan dari YHWH, suatu nama yang dianggap merupakan nama diri Tuhan dalam kekristenan. Kisah ini menjelaskan bahwa jawaban Tuhan sebelumnya atas keraguan Musa terhadap umatnya tidak bekerja dengan efektif, pernyataan ‘Aku adalah Aku’ tidak bisa meyakinkan orang-orang Israel begitu mereka mendapat tekanan dari Fir’aun sehingga Tuhan kembali menjelaskan siap diri-Nya dengan menyatakan nama dirinya YHWH, lalu dilanjutkan dengan janji-janji bahwa kaum Israel yang mau mengikuti Musa akan dibebaskan dari perbudakan dan diberikan negeri yang dijanjikan kepada nenek-moyang mereka. Ada satu pernyataan yang menarik disini, ketika Tuhan menegaskan bahwa nama YHWH tersebut belum dinyatakan kepada Abraham, Ishak dan Yakub sekalipun Tuhan telah membuat perjanjian dengan mereka. Lalu dengan memakai nama apa Tuhan membuat perjanjian..?? Katakanlah ada 2 pihak membuat perjanjian, seharusnya masing-masing pihak mencantumkan nama jelas yang menunjukkan identitasnya, lalu keduanya membubuhkan tanda-tangan diatas materai sebagai suatu ikatan yang mengikat bagi masing-masing. Sangat aneh kalau ada salah satu pihak tidak mencantumkan nama jelasnya, itu bukanlah suatu perjanjian. Dan lebih hebatnya lagi, kaum Israel tetap tidak mempercayai nama yang disampaikan Musa (Keluaran 6:9)

 

Alkitab memuat informasi simpang-siur tentang kapan nama YHWH pertama kali diperkenalkan, saya sudah menulisnya disini :

 

http://forum-swaramuslim.net/more.php?id=4311_0_15_0_M

 

Persoalan ini memunculkan banyak teori dari kalangan Kristen sendiri, dan tidak ada satu pihakpun yang bisa memastikan mana dari pendapat mereka yang benar.

 

Teori pertama, dikemukakan oleh John Mc.Faydyen. Menurutnya, para Patriakh atau leluhur Israel, belum mengenal nama Yahweh. Mereka hanya mengenal nama El Shaday. Nama Yahweh baru diungkapkan melalui Musa. Nama Yahweh diambil dari suku Keni dan Midian yang sudah tinggal lama di Horeb. Kemudian nama Yahweh diadopsi menjadi nama bagi Tuhan Israel.

 

Teori kedua, dikemukakan oleh Thomas Scott dan Robert Jamieson. Menurutnya, ungkapan dalam Keluaran 6:3, bukan suatu pernyataan melainkan suatu bentuk pertanyaan, sehingga menghasilkan bentuk kalimat, “Namun dengan Nama-Ku Yahweh, belumkah/tidakkah Aku memperkenalkan diri pada mereka?”.

Teori ketiga dari Henry Cowles. Dia menjelaskan bahwa Keluaran 6:3 merupakan kehadiran pewahyuan secara khusus mengenai nama Yahweh, namun bukan berarti untuk pertama kalinya nama Yahweh itu didengar oleh para leluhur Israel.

 

 

http://www.messianic-indonesia.com/artikel_detil.php?id=070720183700

 

Si penulis lalu menyatakan keberpihakannya kepada teori ketiga dengan menyatakan :

 

Beberapa kesimpulan penting yang dapat kita peroleh dari kajian singkat ini adalah : Pertama, nama Yahweh sudah dikenal sejak zaman Adam [Kej 2:7], Enos [Kej 4:26] dan leluhur Israel Namun pada zaman Abraham, Yitshaq dan Yakob, sebutan El Shadai lebih populer dan familiar untuk menyebut nama Yahweh. Kedua, nama Yahweh disingkapkan secara definit dan ekslusif pada Musa demi tugas perutusannya. Nama Yahweh dihubungkan sebagai nama yang membebaskan Israel dari perbudakan Mesir, nama yang dihubungkan sebagai pemberi Torah bagi Israel. Ketiga, makna kata “tidak” atau “belum” dalam Keluaran 6:2, bukan bermakna bahwa nama Yahweh sama sekali tidak dikenal. Merujuk pada pengalaman Hagar, yang menamakan Yahweh yang memberi air di padang gurun, sebagai El Roi, maka nama Yahweh sesungguhnya telah dikenal namun lebih familiar dengan sebutan-sebutan pengganti, untuk mensifatkan karakter dan karya-Nya.

 

Dalam diskusi dengan penulis yang bersangkutan, saya menerima jawaban mengapa sampai nama YHWH tersebut tidak familiar dan populer pada jalan manusia sebelum Musa, jawabannya adalah :”Karena manusia semakin jauh terpisah dari Tuhan (Kej 3:24) maka bukan hanya mengakibatkan disorientasi hubungan personal dengannya melainkan pengetahuan mengenai nama pribadinya”. Ini jelas merupakan alasan yang kembali menimbulkan tanda-tanya :

 

1. Karena Kejadian 3:24 menceritakan Adam dan Hawa, kalau alasan tersebut yang dipakai maka seharusnya pihak yang ‘lupa’ dengan nama Tuhannya adalah Adam dan Hawa, namun pada Kejadian 4:1 justru Hawa-lah yang dinyatakan menyebut nama tersebut. 2. Kalau terkait dengan soal popularitas maka tentunya harus dijelaskan berapa banyak manusia sebelum jaman Musa yang bertindak jauh dari Tuhan dan berapa banyak yang merupakan hamba-Nya yang taat. Hal ini tidak bisa digeneralisir karena toh nama YHWH dikatakan sudah dikenal.

 

Jelas alasan yang dikemukakan sangat lemah, dan teori-teori yang muncul disekitar simpang-siur informasi kapan nama YHWH tersebut pertama kali diperkenalkan tetap menjadi tanda-tanya…

 

Asal-mula nama YHWH dan temuan Arkeologi

 

Dari persepektif Islam, akan muncul pertanyaan :” Kalau Al-Qur’an menyatakan nama tersebut adalah ‘Allah’ sedangkan alkitab menjelaskan nama YHWH, lalu darimana asalnya nama YHWH tersebut..??”. Indikasi tentang asal-mula nama ini bisa kita dapatkan pada temuan arkeologi berupa prasasti yang dibuat dijaman Fir’aun Amenhotep III :

 

Prasasti Amenhotep III (http://www.biblearchaeology.org/post/2010/03/08/The-Name-Yahweh-in-Egyptian-Hieroglyphic-Texts.aspx)

 

Diperkirakan prasasti tersebut dibuat tahun 1400 BC pada pemerintahan Fir’aun Amenhotep III. Fir’aun ini termasuk salah seorang raja Mesir dari generasi ke-18, yaitu suatu generasi raja-raja Mesir yang berhasil melakukan perluasan wilayah kekuasaan menyebar sampai ke wilayah Syria dan Palestina sehingga terbuka kemungkinan untuk berinteraksi dengan suku-suku nomaden yang mendiami wilayah tersebut. Orang Mesir menjuluki suku-suku nomaden tersebut dengan ‘Shahu’. Al-Qur’an dan alkitab mengindikasikan bahwa Shahu ini merupakan kelompok-kelompok penyembah berhala [QS 7:138] dan Keluaran 23:23-24. Prasasti tersebut mengidentifikasi salah satu Shahu yang berada diwilayah Palestina dengan sebutan ‘the land of the Shasu of Yahweh’. Terdapat beberapa analisa dari para arkeolog soal nama ini :

 

Now let us draw some conclusions regarding the Land of the Shasu of Yahweh. Since no geographical term that is anything like Yahweh has been identified, this suggests that the hieroglyphic phrase t3 sh3sw ya-h-wa should be translated as “the land of the nomads who worship the God Yahweh” rather than as “the land of the nomads who live in the area of Yahweh.” In addition, the fact that no geographical term anything like Yahweh has been identified also strengthens the likelihood that the words ya-h-wa in the Soleb and Amarah texts are indeed early mentions of the God of Israel. (Sekarang mari kita menarik beberapa kesimpulan tentang Tanah Shasu Yahweh. Karena tidak ada istilah geografis yang sesuatu seperti Yahweh telah diidentifikasi, hal ini menunjukkan bahwa frase sh3sw hiroglif ya t3-h-wa harus diterjemahkan sebagai “tanah suku nomaden yang menyembah TUHAN,” daripada sebagai “tanah suku nomaden yang tinggal di daerah Yahweh. “Selain itu, fakta bahwa tidak adanya istilah geografis yang mengidentifikasikan Yahweh juga memperkuat kemungkinan bahwa kata-kata ya-h-wa dalam teks Soleb dan Amarah memang awal menyebutkan dari Allah Israel).

 

Para ahli tersebut berusaha untuk memunculkan istilah ‘Yahweh’ tersebut bukan merujuk kepada nama suatu tempat, tapi merupakan nama sesembahan dari suku nomaden tersebut.

 

Amnehotep III berkuasa tahun 1390 – 1352 BC, jauh sebelum masa pemerintahan Ramses II dan Meneptah, berkuasa tahun 1279 – 1203 BC, yang merupakan Fir’aun yang diindikasikan sebagai masa hidupnya nabi Musa dan peristiwa eksodus sesuai informasi alkitab.

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_raja_Mesir_kuno

 

Penyebutan nama tersebut memunculkan beberapa pertanyaan terkait dengan beberapa hipotesa tentang nama Yahweh dalam Perjanjian Lama :

 

1. Berdasarkan alkitab, nama Yahweh belum diperkenalkan sebelum peristiwa eksodus, lalu darimana suku nomaden penyembah berhala yang hidup di Palestina mengenal nama tersebut..??

 

2. Kalau dipakai hipotesa yang lain yang menyatakan bahwa nama tersebut sudah diperkenalkan namun tidak populer (karena manusia yang hidup telah terpisah dari Tuhan) , lalu mengapa justru nama Yahweh lebih populer dikenal dari suatu suku nomaden penyembah berhala dan bukan didapatkan dari orang-orang Israel yang hidup ditengah-tengah bangsa Mesir sebagai budak..??

 

Fakta-fakta tersebut memunculkan suatu kemungkinan bahwa nama Yahweh sebenarnya berasal dari nama berhala yang disembah oleh suatu Shasu diwilayah Palestina, lalu orang-orang Israel yang diselamatkan Musa menyeberang ke wilayah tersebut mengadopsi nama itu menjadi nama Tuhan. Apakah ini mungkin terjadi..??

 

Kedegilan Bangsa Israel

 

Kita harus terlebih dahulu mengungkapkan bagaimana sebenarnya perilaku kaum Israel pengikut nabi Musa ini. Alkitab menceritakan bahwa karakter mereka yang suka membangkang dan tidak tahu berterima-kasih, termasuk kecenderungan untuk menciptakan Tuhan selain Apa yang disembah oleh nabi Musa. Baru saja mereka diselamatkan dari bangsa Mesir dan menyeberang lautan, mereka mulai bertingkah banyak menuntut kepada Musa, bahkan ketika Musa tidak bersama mereka 40 hari karena sedang berada diatas bukti Sinai, mereka membuat patung sapi dari emas lalu menyembahnya, sehingga Musa sampai marah dan membanting loh-loh batu berisi hukum-hukum Taurat yang didapatnya dari Tuhan. Kerepotan Musa terhadap kelakuan kaumnya ini tercatat pada Kejadian 15 s/d 20 dan Kejadian 32. Sampai akhirnya Tuhan dan Musa sendiri menyatakan ‘prediksi’ tentang masa depan bangsa ini :

 

Ini kata Tuhan pada Ulangan 31:16-18

 

TUHAN berfirman kepada Musa: “Ketahuilah, engkau akan mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu dan bangsa ini akan bangkit dan berzinah dengan mengikuti allah asing yang ada di negeri, ke mana mereka akan masuk; mereka akan meninggalkan Aku dan mengingkari perjanjian-Ku yang Kuikat dengan mereka. Pada waktu itu murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap mereka, Aku akan meninggalkan mereka dan menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, sehingga mereka termakan habis dan banyak kali ditimpa malapetaka serta kesusahan. Maka pada waktu itu mereka akan berkata: Bukankah malapetaka itu menimpa kita, oleh sebab Allah kita tidak ada di tengah-tengah kita? Tetapi Aku akan menyembunyikan wajah-Ku sama sekali pada waktu itu, karena segala kejahatan yang telah dilakukan mereka: yakni mereka telah berpaling kepada allah lain.

 

Ini kata Musa seperti yang tercatat pada Ulangan 31:24-29 :

 

Ketika Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan, maka Musa memerintahkan kepada orang-orang Lewi pengangkut tabut perjanjian TUHAN, demikian: “Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau. Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati. Suruhlah berkumpul kepadaku segala tua-tua sukumu dan para pengatur pasukanmu, maka aku akan mengatakan hal yang berikut kepada mereka dan memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap mereka. Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu.”

 

Bahkan sampai dijaman Yesus Kristus, alkitab mencatat kelakuan bangsa Israel ini melalui kecaman Yesus terhadap mereka, seperti yang ada dalam Matius 23:13-36 :

 

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karen…a kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh, dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu! Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka? Sebab itu, lihatlah, Aku (coba diganti dengan : Allah) mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota, supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!”

 

Informasi ini menunjukkan bahwa keingkaran bangsa Israel terhadap nabi-nabi mereka terjadi terus-menerus mulai dari jaman Musa sampai ke jaman Yesus Kristus.

 

Indikasi alkitab tentang kelakuan bangsa Israel ini dikonfirmasi oleh Al-Qur’an :

 

[7:138] Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: “Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)”. Musa menjawab: “Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)”. [7:139] Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka kerjakan.

 

Informasi dari alkitab dan Al-Qur’an ini membuka peluang bahwa masuknya Tuhan selain apa yang diajarkan kepada bangsa ini merupakan suatu keniscayaan, bahwa suatu waktu ketika Musa telah meninggal, maka bangsa Israel akan menyembah Tuhan yang lain. Lalu bagaimana cara menjelaskan mengapa nama Yahweh ini bisa masuk kedalam Perjanjian lama..??

 

Terdapat penelitian para ahli alkitab yang menyatakan bahwa 5 kitab pertama dari Perjanjian Lama yang disebut sebagai Taurat/Pentateuch yang semula diklaim ditulis oleh Musa, merupakan hasil tulisan banyak orang yang dilakukan setelah Musa, sekalipun sebagian isinya memang merupakan ajarannya. Kitab yang berisi informasi tentang pertemuan Musa dengan Tuhan yang memunculkan nama Yahweh bukan tidak mungkin berasal dari orang-orang Israel setelah kematian Musa yang diprediksi sendiri oleh Musa akan melakukan penyimpangan terhadap apa yang sudah diajarkannya.

 

Secara umum Documentary Hypothesis adalah teori yang mengatakan bahwa 5 kitab pertama dalam Alkitab (Pentateukh) tidak ditulis oleh seorang penulis, melainkan dikumpulkan dan diedit dari karya-karya lainnya oleh beberapa orang penulis.

 

Klik untuk mengakses BIB-PPL1_04_Hipotesa.pdf

 

Sebagaimana halnya sebuah catatan sejarah, isi dan arah informasi yang terdapat didalamnya selalu terkait dengan kepentingan siapa yang menulisnya. Ketika bangsa Israel memasukkan nama Yahweh kedalam Taurat mereka, maka mereka memperkirakan akan munculnya pertanyaan dari orang-orang :”Mengapa nama tersebut tidak pernah disebut oleh nenek-moyang kita sebelumnya..??”, terlihat kesan bahwa ayat yang berbunyi ‘tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri’ sengaja dicantumkan untuk mengantisipasi pertanyaan ini. Namun penulis yang lain kemungkinan ingin memuat bahwa nama ini sudah dikenal dan disebut oleh nenek-moyang mereka karena nama Tuhan yang tidak dikenal sebelumnya dan tiba-tiba muncul pada jaman Musa terlihat tidak begitu meyakinkan, lalu sipenulis tersebut memunculkan penyebutan nama tersebut pada Kejadian 2:7 dan 4:26. Kelakuan bangsa Israel ini terhadap kitab mereka makin memperjelas bahwa apa yang mereka buat merupakan suatu kitab sejarah yang tambal-sulam.

 

Berdasarkan urut-urutan penjelasan diatas mulai penjelasan alkitab dan Al-Qur’an tentang peristiwa pertemuan Musa dengan Tuhan, pengungkapan beberapa hipotesa terhadap kapan pertamakali munculnya nama Yahweh, temuan dan analisa prasasti Amenhotep III, informasi kedegilan bangsa Israel, pendapat ilmiah tentang sipenulis Taurat/Pentateuch, maka kita bisa menarik suatu benang merah akan kemungkinan nama Yahweh tersebut merupakan nama yang dimunculkan belakangan oleh bangsa Israel, diadopsi dari suatu nama berhala yang disembah oleh sebuah kaum nomaden di wilayah Palestina..

 

source http://forum-swaramuslim.net/more.php?id=43784_0_15_0_M

 

Tambahan:

From Mas Derry:http://www.sarapanpagi.org/pemakaian-nama-yhvh-sebagai-nama-berhala-vt569.html

From Sha La: http://www.sarapanpagi.org/nama-tuhan-aku-adalah-aku-eheyeh-asyer-eheyeh-vt513.html

 

From Ayuzaar:

Yahudi bertuhan yang satu itu? Sebagian menyebut-Nya sebagai ‘Yahweh’. Tetapi, dalam tradisi Yahudi, nama Tuhan tidak boleh diucapkan. Oxford Concise Dictionary of World Religions menulis: “Yahweh: The God of Judaism as the ‘tetragrammaton YHWH’, may have been pronounced. By orthodox and many other Jews, God’s name is never articulated, least of all in the Jewish liturgy.”

Alkitab Dan ALQuran Berbicara Tentang Kehancuran Kitab Suci

Orang Kristen seringkali menyebut kitab-kitab kanonik di dalam Alkitab/Bible seperti Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes dengan sebutan Injil. Namun demikian, apakah kitab-kitab tersebut benar-benar merupakan Kitab Suci Injil yang diturunkan oleh Allah dan diajarkan oleh Nabi Isa/Yesus kepada umat Israel?

Keterangan dari ketiga kitab kanonik tersebut (kecuali Yohanes), yang kemudian dikenal dengan sebutan kitab-kitab sinopsis karena seringkali berisi cerita yang sama tentang Yesus, memberikan penjelasan yang sangat terang berikut ini (cetak biru ditambahkan):

Kitab Markus:

1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada
Injil!

1:38 Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.”
1:39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan
Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil

8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

10:29 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,

13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.

14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

16:20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Kitab Matius:

4:23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

9:35. Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

11:1. Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”

Kitab Lukas:

4:43 Tetapi Ia (Yesus) berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”
4:44 Dan Ia memberitakan
Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

8:1. Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,

9:6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

20:1. Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ,

Keterangan dari ketiga kitab yang diduga orang Kristen sebagai Injil di atas, tampak jelas bahwa Yesus ketika masih berada di tengah-tengah umat Israel mengemban misi untuk menyebarkan ajaran yang tertuang dalam Kitab Suci Injil. Tentu saja, Injil yang dimaksud oleh para pengarang kitab-kitab kanonik di atas, yang diajarkan Yesus kepada umat Israel, adalah Kitab Suci Injil yang sebenarnya. Sedangkan kitab-kitab kanonik seperti Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes bukanlah Kitab Suci Injil yang sebenarnya, karena kitab-kitab kanonik tersebut ditulis jauh setelah masa kehidupan Yesus di tanah Israel. Berikut ini daftar kompilasi kitab-kitab kanonik menurut para sarjana alkitabiah1:

Kitab Kanonik Waktu Kompilasi

Markus 65-85 M2

Matius 80-90 M3

Lukas 80-110 M4

Yohanes 85-115 M5

Sementara itu, Yesus diduga “disalib” pada pertengahan masa pemerintahan Pontius Pilatus, atau sekitar tahun 30 M. Asumsi ini didasarkan pada kurun waktu Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea dari tahun 26 hingga 36 M.6 Pontius Pilatus konon menyerahkan Yesus kepada orang-orang Yahudi untuk disalibkan.7 Jadi, antara Injil yang diajarkan oleh Yesus dengan kitab sinopsis pertama (Markus) berjarak sekitar 40 tahun!

Jelasnya, keterangan dari kitab-kitab sinopsis di atas membuktikan bahwa kitab-kitab kanonik yang diduga Injil itu bukanlah Kitab Suci Injil yang sebenarnya, tetapi merupakan kitab-kitab biografi tentang Yesus yang memiliki nilai seni tertentu pada masa penulisannya. Sedangkan Kitab Suci Injil yang diajarkan oleh Yesus kepada umat Israel jelasnya sudah hancur oleh sekelompok tangan-tangan umat Israel sendiri. Hal ini dijelaskan oleh Kitab Suci Al-Qur’an mengenai kebiasaan buruk Bani Israel (orang-orang Yahudi) terhadap kitab suci mereka (cetak biru ditambahkan):

Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (QS. 2:75)

Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah kalimat (Allah) dari tempat-tempatnya. Mereka berkata : “Kami mendengar”, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula) : “Dengarlah” sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan) : “Raa’ina”, dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : “Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis. (QS. 4:46)

(Tetapi) karena mereka (orang-orang Yahudi) melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah kalimat (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. 5:13)

Keterangan dari tiga ayat Al-Qur’an di atas, yang menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi (Bani Israel) gemar merubah kalimat/firman Allah di dalam kitab suci yang diturunkan kepada mereka seperti Taurat, Zabur/Mazmur, dan Injil, semakin memperjelas fakta bahwa kitab-kitab wahyu yang orisinal tersebut benar-benar sudah hancur dan tidak dapat dikenali lagi sebagai kitab-kitab yang tunggal dan utuh. Sebutan Taurat, Zabur/Mazmur, dan Injil yang seringkali kita dengar dari mulut golongan ahli kitab (Yahudi & Kristen) untuk mengklaim kitab-kitab tertentu di dalam Alkitab/Bible mereka, sebenarnya merupakan sebutan terhadap kitab-kitab wahyu yang sudah berkali-kali dirubah dan ditambah oleh masing-masing pengarang/penulisnya. Lebih jauh, Allah tidak pernah menjamin kemurnian ketiga kitab wahyu tersebut hingga akhir masa. Ini berbeda dengan Kitab Suci Al-Qur’an yang secara tegas Allah menjamin kemurniannya hingga akhir masa (QS. 15:9). Namun demikian, melalui pemeriksaan yang hati-hati, kita mungkin masih dapat mengenali beberapa ayat tertentu dalam Alkitab/Bible yang patut diduga merupakan ayat-ayat Taurat, Zabur, dan Injil yang sebenarnya atau serpihan-serpihannya.

Adapun klaim orang Kristen bahwa yang dimaksud Kitab Suci Injil adalah kitab-kitab seperti Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes, adalah klaim yang sangat lemah, karena orang Kristen hanya mendasarkan pada satu ayat Markus berikut ini (cetak tebal ditambahkan):

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. (Markus 1:1)

Padahal, ayat-ayat Markus lainnya (berjumlah 11 ayat di atas) secara tegas menyatakan bahwa Kitab Suci Injil adalah kitab suci yang diajarkan oleh Yesus kepada umat Israel dahulu, jauh sebelum ditulisnya Kitab Markus sendiri.

Keterangan:

1. Harus dibedakan pengertian antara “sarjana alkitabiah” dan “penganut Kristen”. Seorang “sarjana alkitabiah” belum tentu seorang penganut Kristen, demikian     pula sebaliknya, seorang “penganut Kristen” belum tentu seorang sarjana alkitabiah.
2. A) Duncan GB (1971) B) Davies JN (1929a) C) Moffat J (1929) D) Sundberg AC (1971) E) Pherigo LP (1971) F) Asimov I (1969) G) Mack BL (1996) H) Nineham     DE (1973) I) Leon Dufour X (1983)
3. A) Duncan GB (1971) B) Sundberg AC (1971) C) Kee HC (1971) D) Leon Dufour X (1983) E) Mack BL (1996) F) Fenton JC (1973)
4. A) Mack BL (1996) B) Asimov I (1969) C) Duncan GB (1971) D) Baird W (1971) E) Sunberg AC (1971)
5. A) Mack BL (1996) B) Duncan GB (1971) C) Shepherd MH (1971) D) Leon Dufour X (1983)
6. A) Josephus F (1988) B) Asimov I (1969) C) Baird W (1971) D) Duncan GB (1971) E) Leon Dufour X (1983)
7. Markus 15:15; Matius 27:26; Lukas 23:25; Yohanes 19:16

Wassalaam.

Rahasia Dibalik Bible King James


by Terry Watkins

coun ter feit \’kaunt-er-fit\: to imitate or copy closely
especially with intent to deceive
.
The greatest method of deception is to counterfeit.

And the master of counterfeit and deception is Satan.
The Bible in 2 Corinthians 11:14-15 warns of Satan’s counterfeit: “And no marvel; for Satan himself is transformed into an angel of light. Therefore it is no great thing if his ministers also be transformed as the ministers of righteousness;. . .” Isaiah 14: 14 tells of Satan’s ultimate counterfeit: “. . . I will BE LIKE the most High.”

And among his greatest counterfeit’s is the New King James Bible (NKJV). Christians that would never touch a New International Version (NIV), New American Standard (NASV), Revised Standard (RSV), the New Revised Standard (NRSV) or other per-versions are being “seduced” by the subtil NKJV.

And though the New King James does indeed bear a “likeness” to the 1611 King James Bible, as you’ll soon see, there’s something else coiled (see Genesis 3:1) “underneath the cover” of the NKJV.

WHAT ABOUT THAT MYSTERIOUS MARK?

Symbols are used throughout the occult. Harpers’ Encyclopedia of Mystical & Paranormal Experience (p.594) says, “Symbols are important to all esoteric teachings, for they contain secret wisdom accessible only to the initiated.”

Many people have asked about the mysterious symbol on the NKJV.

Thomas Nelson Publishers (publishers of the NKJV) claim, on the inside-cover, the symbol, “. . .is an ancient symbol for the Trinity.”

But Acts 17:29, clearly FORBIDS such symbology: “. . . we ought NOT to think that the Godhead is like unto gold, or silver, or stone, GRAVEN BY ART and man’s device.”

And why does The Aquarian Conspiracy, a key New Age “handbook”, bear a similar symbol? New Agers freely admit it represents three inter-woven “6”s or “666”.

Constance Cumbey, author of The Hidden Dangers of the Rainbow and a notable authority on the New Age Movement, said, “On the cover of the Aquarian Conspiracy is a Mobius, it is really used by them as triple six (666). The emblem on the cover of the New King James Bible is said to be an ancient symbol of the Trinity. The old symbol had gnostic origins. It was more gnostic than Christian. I was rather alarmed when I noticed the emblem… (The New Age Movement, Southwest Radio Church, 1982 p.11)

The three esoteric “6”‘s separated.

Plainly displaying the interlocked “666”.

The Triqueta is used as the centerpiece for the logo for The Institute of Transpersonal Psychology (ITP). The ITP is a new age school following the Jungian Psychology [occultist Carl Jung]. One of their stated goals is “. . . to reach the recognition of divinity within”(www.itp.edu/about/tp.html) (see Genesis 3:5, “…ye shall be as gods…”)

The same symbol (with a circle) is displayed by the rock group Led Zeppelin. Members of Led Zeppelin are deeply involved in satanism and the occult. Guitarist Jimmy Page, so consumed with satanism, actually purchased satanist Aleister Crowley’s mansion. Most believe the symbol is from the teachings of Aleister Crowley and represents 666.


The following picture is “The Hierophant” taken from the Tarot card set designed by satanist Aliester Crowley. The “Hierophant” is a priest in the occult and Eleusinian. Notice the “three circles” at the top of the wand or rod in the Hierphant’s hand. Inside the the three intertwined circles is the “NKJV symbol”.

To the right is the top of the wand enlarged. Notice the “NKJV symbol” (upside down) inside the three circles.

One of the most occultic television shows ever aired is “Charmed”. “Charmed” details the spells and occultic practices of three witches. The “NKJV symbol” is the show’s primary symbol of witchcraft and is splattered throughout the series. Notice the “NKJV symbol” displayed on “The Book of Shadows”. The Book of Shadows is commonly used in withcraft and satanism:

Book of Shadows: Also called a grimoire, this journal kept either by individual witches or satanists or by a coven or group, records the activities of the group and the incantations used. (Jerry Johnston, The Edge of Evil: The Rise of Satanism on North America, p. 269)


THE NKJV & WITCHCRAFT?

The Craft: A Witch’s Book of Shadows

The Witch’s Book of Shadows or Grimoire is a book of spells, enchantments, and rituals.
Includes Rituals, Spells, and Wicca Ethics

The Craft Companion: A Witch’s Journal

By Dorothy Morrison, a high priest of Witchcraft.


NOTE: We circled (in YELLOW and RED), and also enlarged to the side The NKJV symbol.


Here’s some examples of Satanic and Pagan Jewelry which includes the NKJV logo.

LEFT BOX: Notice the satanic pentagram ring in the top right corner. The ring with the NKJV logo is the fourth down on the left, we highlighted it with a yellow circle.

BOTTOM BOX: Notice the very satanic Baphomet Goat.

We broke out and colored the NKJV symbol found in the other two satanic pieces of jewelry.

LEFT: The image on the left is from the rock group Deicide’s album “Once Upon the Cross”. It is a triquetra (the NKJV logo) with pentagrams and upside down crosses. The group Deicide members are very serious Satanists. Lead Singer Glen Benton has an upside down cross branded on his forehead. The inside cover of the album “Once Upon the Cross” has the Lord Jesus Christ, sliced up the middle, with his insides removed. The name Deicide means the death of God.

RIGHT: The triquetra (the NKJV logo) is also the logo for the Rap / Metal band P.O.D.

The book “Blood on the Doorposts” by former Satanists, Bill and Sharon Schnoebelen, also documents the “trio of sixes (666)” in the “NKJV symbol” and goes so far as claim it is “symbolic of the anti-christ”:

“A disguised interlocked trio of sixes, symbolic of the anti-christ. Also symbolizes the triple goddess of Wicca (three interlocked vesica pisces together). Commonly used in Catholic liturgical iconography, and has recently found its way into the logo of the New King James Bible.” (Bill and Sharon Schnoebelen, Blood on the Doorposts, p. 150)

Dr. Cathy Burns writes in her book, Masonic and Occult Symbols Illustrated, concerning the “NKJV symbol”:

“Marilyn Ferguson, a New Ager, used the symbol of the triquetra (another name for the triskele) on her book The Aquarian Conspiracy. This is a variation for the number 666. Other books and material have a similar design printed on them, such as books from David Spangler, the person who lauds Lucifer, and The Witch’s Grimoire. As most people know, the number 666 is the number of the beast (see Revelation 13:18) and is evil, yet the occultists and New Agers love this number and consider it to be sacred.

As stated earlier, many organizations, such as the World Future Society and the Trilateral Commission, incorporate this symbol into their logo. I think it is quite interesting to see that this same symbol appears on the cover of the New King James Bible as well!”(Dr. Cathy Burns, Masonic and Occult Symbols Illustrated, pp. 242-243)

For more info on the NKJV “mark”

Would God “mark” His word with a symbol in the occult?

The Preface to the New King James Version (NKJV) reads, “A special feature of the New King James Version is ITS CONFORMITY to the thought flow of the 1611 Bible. . . the new edition, while much clearer ARE SO CLOSE to the traditional. . .”

Among the first changes that greets the reader of the NKJV is the removal of the much maligned “thee, thou and ye”. The Preface to the NKJV states, “. . .thee, thou, and ye are replaced by the simple you,. . .These pronouns are no longer part of our language.” But “thee, thou and ye” were “NO LONGER part of the language” during 1611 either. (just read the intro to the 1611 King James, there are no “thee”, “thou” and “ye”). In fact, Webster’s Third New International Dictionary, says of ye: “used from the earliest of times to the late 13th century. . .” (p.2648) And yet the 1611 King James was published 400 years later in the 17th century!

So why are they there?
The Greek and Hebrew language contain a different word for the second person singular and the second person plural pronouns. Today we use the one-word “you” for both the singular and plural. But because the translators of the 1611 King James Bible desired an accurate, word-for-word translation of the Hebrew and Greek text – they could NOT use the one-word “you” throughout! If it begins with “t” (thou, thy, thine) it’s SINGULAR, but if it begins with “y” (ye) it’s PLURAL. Ads for the NKJV call it “the Accurate One”, and yet the 1611 King James, by using “thee”, “thou”, “ye”, is far more accurate!

By the way, if the “thee’s” and “thou’s” are “. . .no longer part of our language” – why aren’t the NKJV translators rushing to make our hymnbooks “much clearer”? “How Great Thou Art” to “How Great You Are”, or “Come Thou Fount” to “Come You Fount” Doesn’t sound right, does it? Isn’t it amazing that they wouldn’t dare “correct” our hymns – and yet, without the slightest hesitation, they’ll “correct” the word of God!

The NKJV claims to make the “old” KJV “much clearer” by “updating obsolete words” (New King James Version, 1982e. p. 1235)

How about that “obsolete word”“hell”. The NKJV removes the word “hell” 23 times! And how do they make it “much clearer”? By replacing “hell” with “Hades” and “Sheol”! Webster’s New Collegiate Dictionary defines Hades: “the underground abode of the dead in Greek MYTHOLOGY“. By making it “much clearer” – they turn your Bible into MYTHOLOGY! Not only that, Hades is not always a place of torment or terror! The Assyrian Hades is an abode of blessedness with silver skies called “Happy Fields”. In the satanic New Age Movement, Hades is an intermediate state of purification!

Who in their right mind would think “Hades” or “Sheol” is “up-to-date” and “much clearer” than “hell”?

Matthew 16:18

KJV: “And I say also unto thee, That thou art Peter, and upon this rock I will build my church; and the gates of hell shall not prevail against it.”

NKJV: “And I also say to you that you are Peter, and on this rock I will build My church, and the gates of Hades shall not prevail against it.”

Luke 16:23

KJV: “And in hell he lift up his eyes, being in torments, and seeth Abraham afar off, and Lazarus in his bosom.”

NKJV: “And being in torments in Hades, he lifted up his eyes and saw Abraham afar off, and Lazarus in his bosom.”

Hell is removed in 2 Sam. 22:6, Job 11:8, 26:6, Psalm 16:10, 18:5, 86:13, 116:3, Isaiah 5:14, 14:15, 28:15,18, 57:9, Jonah 2:2, Matt. 11:23, 16:18, Luke 10:15, 16:23, Acts 2:27, 31, Rev. 1:18, 6:8, 20:13,14.

Then the NKJV decides that maybe “Hades” should be “grave”! So the NKJV makes 1 Corinthians 15:55 “much clearer” by changing “grave” to “Hades”! “. . . O Hades, where is your victory?” Clear as mud. . .

Another one of those “obsolete words” is “repent”. They take it out 44 times! And how does the NKJV make it “much clearer”? In Matthew 21:32 they use “relent”. Matthew 27:3 it’s “remorseful” Or Romans 11:29 they change “repentance” to “irrevocable”.

The term “new testament” is NOT in the NKJV! (see Matt. 26:28, Mark 14:24, Luke 22:20, 1 Cor. 11:25, 2 Cor. 3:6, Heb. 9:15,) The NKJV replaces “new testament” with “new covenant” (ditto NIV, NRSV, RSV, NASV). An obvious assault at the written word!

The word “damned”, “damnation” is NOT in the NKJV! They make it “much clearer” by replacing it with “condemn” (ditto NIV, RSV, NRSV, NASV). “Condemned” is NO WHERE NEAR AS SERIOUS as “damned”! Damned is eternal! One can be “condemned” and not “damned”. Romans 14:22 says, “. . . Happy is he that condemneth not himself in that thing which he alloweth.” Webster defines “condemned”: to declare to be wrong, but the much more serious and eternal “damn”: “to condemn to hell”.

The word “devils” (the singular, person called the “devil” is) is NOT in the NKJV! Replaced with the “transliterated” Greek word “demon” (ditto NIV, RSV, NRSV, NASV). The Theosophical Dictionary describes demon as: “. . . it has a meaning identical with that of ‘god’, ‘angel’ or ‘genius'”. Even Vines Expository Dictionary of Biblical Words (p.157) defines “demon” as: “an inferior deity, WHETHER GOOD OR BAD”. Webster defines “demon” as: “divinity, spirit, an attendant power or spirit”, but “devil” as: “the personal supreme spirit of EVIL. . .”

In 2 Timothy 2:15, the NKJV (like the NIV, NASV, RSV, NRSV) remove that “obsolete” word – “study”! The only time you’re told to “study” your Bible. AND THEY ZAP IT! Why don’t they want you to “study” your Bible? Maybe they don’t want you to look too close – you might find out what they’ve ACTUALLY done to your Bible! The “real” KJV is the only English Bible in the world that instructs you to “study” your Bible!

That “obsolete” word “virtue” is replaced with “power” in Mark 5:30, Luke 6:19, 8:46! How does anybody confuse “virtue” with “power”? Simple – by being “bosom-buddies” with the NIV, NASV, RSV, NRSV! That’s what they did!

One of the most absurd changes ever made is changing the word “servant” to “slave”! The NKJV in Romans 6:22, reads: “But now having been set FREE from sin, and having become SLAVES OF GOD. . .” The NKJV, in 1 Corinthians 7:22, calls the Christian, “Christ’s slave”. Talk about a contradiction! John 8:36 says, “If the Son therefore shall make you FREE, YE SHALL BE FREE INDEED.” But isn’t a Christian supposed to serve? Yes, in love. Not as a slave! Galatians 5:13 explains it, perfectly: “For, brethren, ye have been called unto LIBERTY;(not slavery!) only use not LIBERTY for an occasion to the flesh, but BY LOVE SERVE one another.”

In order to “harmonize” with the satanic New Age Movement (and of course the NIV, NASV, RSV, NRSV!), the NKJV changes “end of the WORLDto “end of the AGE“! And in it’s no longer the WORLD to come” butAGE to come”. The New Age Movement teaches a series of ages (hence the name: New AGE). See Matthew 12:32, 13:39, 13:40, 13:49, 24:3, 28:20, Mark 10:30, Luke 13:30, 20:34,35, 1 Cor 1:21.

The New Age Movement and the occult are longing for one callede also Matt 11:3) John told his disciples to ask Jesus: “Are You THE COMING ONE. . .” % the Maitreya. The Bible calls him the Anti-Christ. New Ager’s refer to him as the “the Coming One” – AND SO DOES THE NKJV! In Luke 7:19, 20 (se3C/em>In the “The Great Invocation”, a “prayer” highly reverenced among New Agers and chanted to “invoke” the Maitreya, says, “Let Light and Love and Power and Death, Fulfil the purpose of the Coming One.”

And to REALLY show their sympathy with the satanic New Age Movement – BELIEVE IT OR NOT – in Acts 17:29 the New Age NKJV changes “Godhead” to “Divine Nature”! ( ditto NIV, NASV)

And if you think the NKJV just “innocently” updated the “obsolete words”, removed the “thee’s and thou’s” – here’s what the translators proudly admit: IT IS CLEAR that this revision REQUIRED more than the dropping of “-eth” endings, removing, “thee’s” and “thou’s,” and updating obsolete words.” (The New King James Version, 1982e. p. 1235)

AND THEY AIN’T JUST A KIDDIN’!

Here’s a sampling of the required changes:

Genesis 2:18: The NKJV ought to make Hillary Clinton proud: “And the Lord God said, It is not good that man should be alone; I will make a helper COMPARABLE TO HIM”

Genesis 22:8: One of the greatest verses in the Bible proclaiming that Jesus Christ was God in the flesh: “God will provide himself a lamb for a burnt offering:” The NKJV adds that little word “for”: “God will provide for Himself the lamb for a burnt offering” And destroys the wonderful promise! Where’d they get their little “for”? From the NASV!

Genesis 24:47: The “old” KJV reads: “I put the earring upon her face”. But the NKJV has different plans for beautiful Rebekah: “I put the nose ring on her nose”. Where did it get the ridiculous idea to “cannibalize” Rebekah? Just take a peek at the NIV, NASV, RSV, NRSV!

Ezra 8:36: The KJV reads, “And they delivered the king’s commissions unto the king’s lieutenants. . .” The “much clearer” NKJV reads, “And they delivered the king’s orders to the king’s satraps. . .” Who in the world thinks “satraps” is “much clearer” than lieutenants? The NIV, NASV, NRSV, RSV – they do! They put in the same “much clearer” word!

Psalms 109:6: removes “Satan”. (NIV, NASV, RSV, NRSV).

Matthew 7:14: change narrow is the way” to difficult is the way”. There’s nothing “difficult” about the salvation of Jesus Christ! Jesus says in Matt. 11:30, “For my yoke is EASY, and my burden is light.” THE EXACT OPPOSITE! Boy, you talk about a contradiction!

Matthew 12:40: change “whale” to “fish” (ditto NIV) I don’t guess it matters (what’s the truth got to do with it?), the Greek word used in Matthew 12:40 is ketos. The scientific study of whales just happens to be – CETOLOGY – from the Greek ketos for whale and logos for study! The scientific name for whales just happens to be – CETACEANS – from the Greek ketos for whale!

Matthew 18:26 & Matthew 20:20: The NKJV removes “worshipped him” (robbing worship from Jesus) (NIV, NASV, RSV, NRSV)

Mark 13:6 & Luke 21:8: removes “Christ” (NIV, NASV, RSV, NRSV)

John 1:3: change “All things were made BY him;” to “All things were made THROUGH Him” (NIV, NRSV, RSV)

John 4:24: change “God is a spirit” to the impersonal, New Age pantheistic,“God is spirit” (NIV, NASV, NRSV, RSV)

John 14:2: (NKJV 1979 edition) change “mansions” to “dwelling places” (NIV, NASV, RSV, NRSV)

John 14:16: change “comforter” to “helper”(refers to Holy Spirit) (NASV)

Acts 4:27, 30: change “holy child” to “holy servant” (refers to Jesus) (NIV, NASV, NRSV, RSV)

Acts 12:4: change “Easter” to “Passover” (NIV, NASV, RSV, NRSV)

Acts 17:22: changes “superstitious” to “religious” (NIV, NASV, NRSV, RSV)

Acts 24:14: change “heresy” to “sect” (NIV, NASV, NRSV, RSV)

Romans 1:18: change “hold the truth” to “suppress the truth” (NIV, NASV, NRSV, RSV)

Romans 1:25: change “changed the truth” to “exchanged the truth” (NIV, NASV, NRSV, RSV)

Romans 5:8: change “commendeth” to “demonstrates” (NIV, NASV)

Romans 16:18: change “good words and fair speeches” to “smooth words and flattering speech” (NIV, NASV, NRSV)

1 Cor. 1:21: change “foolishness of preaching” to “foolishness of the message preached” (ditto NIV, NASV, NRSV, RSV) There’s nothing foolish about the gospel of Jesus Christ. Unless you’re not saved! 1 Cor. 1:18 says: “For the preaching of the cross is to them that perish FOOLISHNESS. . .” I wonder where that leaves the translators of the NKJV, NIV, NASV, RSV, NRSV?

1 Cor. 1:22: change “require” to “request”
(NASV)

1 Cor. 6:9: removes “effeminate” (NIV, NRSV,
RSV)

1 Cor. 9:27: change “castaway” to “disqualified”
(NIV, NASV, NRSV, RSV)

2 Cor. 2:10: change “person of Christ” to
“presence of Christ” (NASV, NRSV, RSV)

2 Cor. 2:17: With all the “corruptions” in the NKJV, you’d expect 2 Cor. 2:17 to change. IT DOES! They change, “For we not as many which CORRUPT the word of God” to “For we are not, as so many, PEDDLING the word of God” (ditto NIV, NASV, NRSV, RSV)

2 Cor. 5:17: change “new creature” to “new creation” (NIV, NRSV, RSV)

2 Cor. 10:5: change “imaginations” to “arguments”. Considering New Age “imaging” and “visualization” is now entering the church, this verse in the “old” KJV just won’t do. (NIV, RSV)

2 Cor. 11:6: change “rude in speech” to “untrained in speech” (NIV, NASV, RSV, NRSV)

Gal. 2:20: omit “nevertheless I live” (NIV, NASV, NRSV, RSV)

Phil. 2:6: (NKJV 1979e.) change “thought it not robbery to be equal with God” to “did not consider equality with God something to be grasped”. (robs Jesus Christ of deity) (NIV, NASV, RSV)

Phil. 3:8: change “dung” to “rubbish” (NIV, NASV, NRSV)

1 Thess. 5:22 change “all appearance of evil” to “every form of evil” (NASV, RSV, NSRV)

1 Timothy 6:5: The NKJV changes “gain is godliness” to “godliness is a MEANS OF gain”. There are NO Greek texts with “means of” in them! Where, oh where, did they come from? Care to take a wild guess? YOU GOT IT! The NIV, NASV, RSV, NRSV!

1 Timothy 6:10: The NKJV changes “For the love of money is the root of all evil:” to “For the love of money is a root of all KINDS OF evil”. The words “KINDS OF” are found in NO Greek text in the world! Where did they get them? Straight from the NIV, NASV, NRSV!

1 Tim. 6:20: change “science” to “knowledge” (NIV, NASV, RSV, NRSV)

Titus 3:10: change “heretic” to “divisive man” (NIV)

Hebrews 4:8 & Acts 7:45: “Jesus” is changed to “Joshua”. (NIV, NASV, RSV)

2 Pet. 2:1: change “damnable heresies” to “destructive heresies” (NIV, NASV, RSV, NRSV)

1 John 3:16: remove “love of God”; (NIV, NASV, RSV, NRSV)

1 John 5:13: The NKJV reads: “These things I have written to you who believe in the name of the Son of God, that you may know that you have eternal life, and that you may CONTINUE TO believe in the name of the Son of God.” They add “CONTINUE TO” without any Greek text whatsoever! Not even the perverted NIV, NASV, NRSV and RSV go that far! A cruel, subtil (see Genesis 3:1) attack on the believer’s eternal security!

Rev. 2:13: change “Satan’s seat” to “Satan’s throne” (NIV, NASV, RSV, NRSV)

Rev. 6:14: “Heaven” is changed to “sky” in (NIV, NASV, RSV, NRSV)

AND THAT DOESN’T SCRATCH THE SURFACE OF ALL THE CHANGES!
The NKJV removes the word “Lord” 66 times!

The NKJV removes the word God 51 times!

The NKJV removes the word “heaven” 50 times!

In just the New Testament alone the NKJV removes 2.289 words
from the KJV!

The NKJV makes over 100,000 word changes!

And most will match the NIV, NASV, RSV, or RSV!

And Thomas Nelson Publishers have the audacity to claim in an ad for the NKJV (Moody Monthly, June 1982, back cover), “NOTHING HAS BEEN CHANGED except to make the original meaning clearer.”

The New King James is a COUNTERFEIT!
It’s NOT NEW! The changes are already in the NIV, NASV, NRSV, or RSV!

And it’s certainly NOT true to the 1611 King James Bible!


Friend, I want to ask you the most important question anyone will ever ask you:
HAVE YOU EVER BEEN SAVED?
It’s simple to be saved …

  1. Know you’re a sinner.

    “As it is written, There is none righteous, no, not one:” Romans 3:10

    “… for there is no difference. For all have sinned, and come short of the glory of God;” Romans 3:23

  2. That Jesus Christ died on the cross to pay for your sins.

    “Who his own self bare our sins in his own body on the tree, …” 1 Peter 2:24

    “… Unto him that loved us, and washed us from our sins in his own blood,”Revelation 1:5

  3. And the best way you know how, simply trust Him, and Him alone as your personal Savior.

    “For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever
    believeth in him should not perish, but have everlasting life.”
    John 3:16

WOULD YOU LIKE TO BE SAVED?
Pray this prayer, and mean it with all your heart.

Lord Jesus, I know that I am a sinner, and unless you save me I am lost forever. I thank you for dying for me at Calvary. I come to you now, Lord the best way I know how, and ask you to save me. I now receive you as my Savior. In Jesus Christ Name, Amen.

MORE INFO ON THE NEW VERSIONS
Table documenting over 300 verses changed in the new versions.
Table documenting complete verses removed in the new versions.
Table documenting 15d Myor Bible words removed in the new versions.
The New King James Bible: Counterfeit.
Did God silence some of the “scholars” working on the New Versions (see Luke 1:20)?
Did God silence a modern day Bible corrector on the John Ankerberg Show?
This tract and others are available in “printed” form.
To order printed tracts.


TELL SOME FRIENDS ABOUT THIS PAGE
YOUR NAME: YOUR EMAIL:
1 FRIEND’S NAME: 1 FRIEND’S EMAIL:
2 FRIEND’S NAME: 2 FRIEND’S EMAIL:
3 FRIEND’S NAME: 3 FRIEND’S EMAIL:

Personal note for your friend goes here: (Optional)





Questions, Comments, Suggestions?

Please tell us. . .

Copyright © 1995 Dial-the-Truth Ministries